Senin, 14 November 2011

Awas Sampah Obat!

Awas Sampah Obat!  


Kesehatan adalah investasi paling berharga dalam hidup. Kala tubuh sedang lemah atau terserang penyakit karena tertular virus, alternatif umum yang kerap dilakukan adalah memeriksakan penyakit ke dokter di rumah sakit ataupun klinik.

Dengan berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter, jika tak sehat, salah satu langkah yang biasa dilakukan dokter adalah memberi resep obat dengan takaran yang telah ditentukan. Tugas pasien, tentu saja menebusnya di apotek, tempat penjualan obat resmi.

Namun, ada obat-obat tertentu yang dijual bebas (tanpa resep) dan bisa dengan mudah didapatkan di toko atau warung obat. Dari survei secara acak yang dilakukan timSigi, beredar berbagai jenis obat yang telah kedaluwarsa alias tak layak konsumsi dan diperjualbelikan di warung-warung pinggiran di kawasan Jawa Tengah.

Yang lebih mengerikan lagi, obat-obatan kedaluwarsa itu didapat dari pemulung yang mengumpulkannya di tempat pembuangan sampah atau pembuangan limbah sebuah rumah sakit.

Siang hari, biasanya para pemulung mulai mengais sampah. Jika beruntung, gerobak mereka bisa penuh dengan obat-obatan. Petangnya, mereka melego temuan "harta karun" itu di sebuah lokasi yang sudah ditentukan. Di sana, mereka sudah ditunggu oleh pengepul sekaligus pengolah obat kedaluwarsa.

Lokasi mengolah obat umumnya terdapat di pemakaman. Pengolah obat telah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum masuk ke makam. Layaknya seseorang yang akan berziarah agar juru kunci pemakaman tak curiga.

Tempat yang sepi dari perhatian masyarakat ini memungkinkan si pengolah untuk menyulap obat kedaluwarsa yang kotor dan sudah rusak menjadi baru kembali dengan cairan khusus. Si pengolah obat seperti seorang profesional di bidang obat-obatan. Hanya melihat warnanya saja, ia dapat mengenali nama dan jenis obat.

Tak mudah menjual obat kedaluwarsa atau bodong ke warung langganan bila tidak ada perjanjian dengan para pemilik untuk mengakali para pembeli.

Menyimak perkembangan yang tak baik dari beredarnya obat kedaluwarsa, Dinas Kesehatan Kota Semarang sama sekali tidak menyarankan mengonsumsi obat kedaluwarsa ataupun yang didapat melalui bukan resep. Karena bukannya sehat, malah bahaya bagi kesehatan yang bisa dituai.(ASW/ANS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar