Kota Surabaya adalah ibukota
Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah
Jakarta. Dengan jumlah penduduk metropolisnya yang mencapai 3 juta jiwa, Surabaya merupakan pusat bisnis, perdagangan, industri, dan pendidikan di kawasan Indonesia timur. Surabaya terkenal dengan sebutan Kota Pahlawan karena sejarahnya yang sangat diperhitungkan dalam perjuangan merebut kemerdekaan bangsa Indonesia dari penjajah. Kata Surabaya konon berasal dari cerita mitos pertempuran antara
sura (
ikan hiu) dan
baya (buaya) dan akhirnya menjadi kota
Surabaya [sunting]Sebelum kedatangan Belanda
Surabaya dulunya merupakan gerbang
Kerajaan Majapahit, yakni di muara
Kali Mas. Bahkan hari jadi Kota Surabaya ditetapkan sebagai tanggal
31 Mei 1293. Hari itu sebenarnya merupakan hari kemenangan pasukan Majapahit yang dipimpin Raden Wijaya terhadap pasukan kerajaan Mongol utusan Kubilai Khan. Pasukan Mongol yang datang dari laut digambarkan sebagai ikan SURO (ikan hiu/berani)dan pasukan Raden Wijaya yang datang dari darat digambarkan sebagai BOYO (buaya/bahaya), jadi secara harfiah diartikan berani menghadapi bahaya yang datang mengancam. Maka hari kemenangan itu diperingati sebagai hari jadi Surabaya.
Pada abad ke-15, Islam mulai menyebar dengan pesat di daerah Surabaya. Salah satu anggota wali sanga,
Sunan Ampel, mendirikan masjid dan pesantren di daerah Ampel. Tahun
1530, Surabaya menjadi bagian dari
Kerajaan Demak.
Menyusul runtuhnya Demak, Surabaya menjadi sasaran penaklukan Kesultanan Mataram: diserbu
Panembahan Senopati tahun
1598, diserang besar-besaran oleh
Panembahan Seda ing Krapyaktahun
1610, diserang
Sultan Agung tahun
1614. Pemblokan aliran Sungai Brantas oleh Sultan Agung akhirnya memaksa Surabaya menyerah. Suatu tulisan
VOC tahun 1620 menggambarkan Surabaya sebagai negara yang kaya dan berkuasa. Panjang lingkarannya sekitar 5
mijlen Belanda (sekitar 37 km), dikelilingi kanal dan diperkuat meriam. Tahun tersebut, untuk melawan Mataram, tentaranya sebesar 30 000 prajurit
[2].
[sunting]Zaman Hindia-Belanda
Peta Surabaya dari buku panduan perjalanan dari Inggris tahun 1897
Pada zaman
Hindia-Belanda, Surabaya berstatus sebagai ibukota Karesidenan Surabaya, yang wilayahnya juga mencakup daerah yang kini wilayah Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Jombang. Pada tahun
1905, Surabaya mendapat status kotamadya (Gemeente). Pada tahun
1926, Surabaya ditetapkan sebagai ibukota provinsi Jawa Timur. Sejak itu Surabaya berkembang menjadi kota modern terbesar kedua di Hindia-Belanda setelah
Batavia.
Sebelum tahun
1900, pusat kota Surabaya hanya berkisar di sekitar
Jembatan Merah saja. Sampai tahun 1920-an, tumbuh pemukiman baru seperti daerah Darmo, Gubeng, Sawahan, dan Ketabang. Pada tahun
1917 dibangun fasilitas pelabuhan modern di Surabaya.
Tanggal
3 Februari 1942,
Jepang menjatuhkan bom di Surabaya. Pada bulan
Maret 1942, Jepang berhasil merebut Surabaya. Surabaya kemudian menjadi sasaran serangan udara Sekutu pada tanggal
17 Mei1944.
[sunting]Pertempuran mempertahankan Surabaya
Setelah
Perang Dunia II usai, pada
25 Oktober 1945, 6000 pasukan
Inggris-
India yaitu Brigade 49, Divisi 23 yang dipimpin Brigadir Jenderal
Aulbertin Walter Sothern Mallaby mendarat di Surabaya dengan perintah utama melucuti tentara
Jepang, tentara dan milisi Indonesia. Mereka juga bertugas mengurus bekas tawanan perang dan memulangkan tentara Jepang. Pasukan Jepang menyerahkan semua senjata mereka, tetapi milisi dan lebih dari 20000 pasukan Indonesia menolak.
Tentara Britania menembaki '
sniper' dalam pertempuran di Surabaya
27 Oktober 1945, jam 11.00 siang, pesawat Dakota AU Inggris dari Jakarta menjatuhkan selebaran di Surabaya yang memerintahkan semua tentara Indonesia dan milisi untuk menyerahkan senjata. Para pimpinan tentara dan milisi Indonesia marah waktu membaca selebaran ini dan menganggap Brigjen Mallaby tidak menepati perjanjian tanggal
26 Oktober 1945.
28 Oktober 1945, pasukan Indonesia dan milisi menggempur pasukan Inggris di Surabaya. Untuk menghindari kekalahan di Surabaya, Brigjen Mallaby meminta agar Presiden RI
Soekarno dan panglima pasukan Inggris Divisi 23, Mayor Jenderal
Douglas Cyril Hawthorn untuk pergi ke Surabaya dan mengusahakan perdamaian.
Pada siang hari,
30 Oktober 1945, dicapai persetujuan yang ditanda-tangani oleh Presiden RI Soekarno dan Panglima Divisi 23 Mayjen Hawthorn. Isi perjanjian tersebut adalah diadakan perhentian tembak menembak dan pasukan Inggris akan ditarik mundur dari Surabaya secepatnya. Mayjen Hawthorn dan ke 3 pimpinan RI meninggalkan Surabaya dan kembali ke Jakarta.
Pada sore hari,
30 Oktober 1945, Brigjen Mallaby berkeliling ke berbagai pos pasukan Inggris di Surabaya untuk memberitahukan soal persetujuan tersebut. Saat mendekati pos pasukan Inggris di gedung Internatio, dekat Jembatan merah, mobil Brigjen Mallaby dikepung oleh milisi yang sebelumnya telah mengepung gedung Internatio.
Karena mengira komandannya akan diserang oleh milisi, pasukan Inggris kompi D yang dipimpin Mayor Venu K. Gopal melepaskan tembakan ke atas untuk membubarkan para milisi. Para milisi mengira mereka diserang / ditembaki tentara Inggris dari dalam gedung Internatio dan balas menembak. Seorang perwira Inggris, Kapten R.C. Smith melemparkan granat ke arah milisi Indonesia, tetapi meleset dan malah jatuh tepat di mobil Brigjen Mallaby.
Granat meledak dan mobil terbakar. Akibatnya Brigjen Mallaby dan sopirnya tewas. Laporan awal yang diberikan pasukan Inggris di Surabaya ke markas besar pasukan Inggris di Jakarta menyebutkan Brigjen Mallaby tewas ditembak oleh milisi Indonesia.
Letjen Sir Philip Christison marah besar mendengar kabar kematian Brigjen Mallaby dan mengerahkan 24000 pasukan tambahan untuk menguasai Surabaya.
9 November 1945, Inggris menyebarkan ultimatum agar semua senjata tentara Indonesia dan milisi segera diserahkan ke tentara Inggris, tetapi ultimatum ini tidak diindahkan.
10 November 1945, Inggris mulai membom Surabaya dan perang sengit berlangsung terus menerus selama 10 hari. Dua pesawat Inggris ditembak jatuh pasukan RI dan salah seorang penumpang Brigadir Jendral Robert Guy Loder-Symonds terluka parah dan meninggal keesokan harinya.
20 November 1945, Inggris berhasil menguasai Surabaya dengan korban ribuan orang prajurit tewas. Lebih dari 20000 tentara Indonesia, milisi dan penduduk Surabaya tewas. Seluruh kota Surabaya hancur lebur.
Pertempuran ini merupakan salah satu pertempuran paling berdarah yang dialami pasukan Inggris pada dekade 1940an. Pertempuran ini menunjukkan kesungguhan Bangsa Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan dan mengusir penjajah.
Karena sengitnya pertempuran dan besarnya korban jiwa, setelah pertempuran ini, jumlah pasukan Inggris di Indonesia mulai dikurangi secara bertahap dan digantikan oleh pasukan Belanda. Pertempuran tanggal
10 November 1945 tersebut hingga sekarang dikenang dan diperingati sebagai
Hari Pahlawan.
Surabaya terletak di tepi pantai utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan
Selat Madura di Utara dan Timur,
Kabupaten Sidoarjo di Selatan, serta
Kabupaten Gresik di Barat. Surabaya berada pada dataran rendah,ketinggian antara 3 - 6 m di atas permukaan laut kecuali di bagian Selatan terdapat 2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan ketinggiannya antara 25 - 50 m diatas permukaan laut dan di bagian barat sedikit bergelombang. Surabaya terdapat muara
Kali Mas, yakni satu dari dua pecahan
Sungai Brantas.
Pemandangan tepi sungai di Surabaya di akhir abad ke-19
Menurut Sensus Penduduk Tahun 2010, Kota Surabaya memiliki jumlah penduduk sebanyak 2.765.908 jiwa.
[3] Dengan wilayah seluas 333,063 km²,
[4] maka kepadatan penduduk Kota Surabaya adalah sebesar 8.304 jiwa per km².
Suku Jawa adalah suku bangsa mayoritas di Surabaya. Dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih
keras dan
egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari
kraton yang dipandang sebagai
pusat budaya Jawa.
Meskipun Jawa adalah suku mayoritas (83,68%), tetapi Surabaya juga menjadi tempat tinggal berbagai suku bangsa di Indonesia, termasuk
suku Madura (7,5%),
Tionghoa (7,25%),
Arab (2,04%), dan sisanya merupakan suku bangsa lain atau warga asing.
Sebagai pusat pendidikan, Surabaya juga menjadi tempat tinggal mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia, bahkan di antara mereka juga membentuk wadah komunitas tersendiri. Sebagai pusat komersial regional, banyak warga asing (ekspatriat) yang tinggal di daerah Surabaya, terutama di daerah Surabaya Barat.
Agama
Islam adalah agama mayoritas penduduk Surabaya. Surabaya merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam yang paling awal di tanah Jawa. Masjid Ampel didirikan pada abad ke-15 oleh
Sunan Ampel, salah satu pioner
walisongo.
Agama lain yang dianut adalah Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Di Surabaya juga dijumpai penganut Islam Syiah dalam jumlah yang cukup signifikan. Walaupun Islam merupakan mayoritas di Surabaya kerukunan umat Beragama saling menghormati, menghargai dan saling menolong untuk sesamanya cukuplah besar, niat masyarakat Surabaya dalam menjalankan Amal Ibadahnya. Tidak hanya itu saja banyaknya yayasan-yayasan sosial yang berazaskan Agama juga banyak, mereka bekerja sama dalam kegiatan Bhakti sosial. Bahkan ada satu wadah Kerukunan Umat Beragama di Surabaya yang sering Exist dalam menyikapi suatu problem sosial manusia agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang akan merusak persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia pada umumnya serta masyarakat Jawa Timur khususnya. Surabaya adalah rumah dari beberapa gereja besar Indonesia. Dan banyak sekte atau aliran gereja yang muncul di kota Surabaya
Surabaya memiliki dialek khas Bahasa Jawa yang dikenal dengan
Boso Suroboyoan. Dialek ini dituturkan di daerah Surabaya dan sekitarnya, dan memiliki pengaruh di bagian timur Provinsi Jawa Timur. Dialek ini dikenal egaliter, blak-blakan, dan tidak mengenal ragam tingkatan bahasa seperti Bahasa Jawa standar pada umumnya. Masyarakat Surabaya dikenal cukup
fanatik dan
bangga terhadap bahasanya. Tetapi oleh peradaban yang sudah maju dan banyaknya pendatang yang datang ke Surabaya yang telah mencampuradukkan bahasa Suroboyo,Jawa Ngoko dan Madura,bahasa asli Suroboyo sudah punah. Contoh Njegog:Belok, Ndherok:Berhenti, Gog:Paklek/Om, Maklik:Bulek/tante.
Hotel Embong Malang di tahun 1880-an
Sebagai kota metropolitan, Surabaya menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan. Banyak perusahaan besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti
PT Sampoerna Tbk, Maspion, Wing's Group, Unilever, dan
PT PAL. Kawasan industri di Surabaya diantaranya
Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) dan Margomulyo.
Dewasa ini terdapat belasan mal-mal besar dan puluhan supermarket besar. Pusat perbelanjaan modern ternama diantaranya:
Tunjungan Plaza,
Pakuwon Trade Centerdan Supermall Pakuwon Indah (satu gedung), Mal Galaxy,
Golden City Mall, Bubutan Junction (BG Junction), Royal Plaza, City of Tomorrow (CiTo), Surabaya Town Square (Sutos), Hi Tech Mall, Grand City Mall, Maspion Square, MEX Building, Pasar Atum Mall, ITC Surabaya, Plaza Marina (dahulu Sinar Fontana), dan
Plasa Surabaya yang oleh masyarakat Surabaya lebih dikenal dengan Delta Plaza serta yang paling baru saat ini adalah Empire Palace, yang sekaligus merupakan wedding mal pertama di Indonesia. Sedangkan pusat perbelanjaan tradisional ternama diantaranya Pasar Turi, Pasar Atom, dan Darmo Trade Center (DTC) yang dahulunya adalah Pasar Wonokromo.
Surabaya dikenal memiliki kesenian khas:
- Ludruk, adalah seni pertunjukan drama yang menceritakan kehidupan rakyat sehari-hari.
- Tari Remo, adalah tarian selamat datang yang umumnya dipersembahkan untuk tamu istimewa
- Kidungan, adalah pantun yang dilagukan, dan mengandung unsur humor
Selain kesenian khas diatas, budaya panggilan arek (sebutan khas Surabaya) diterjemahkan sebagai Cak untuk laki-laki dan Ning untuk wanita. Sebagai upaya untuk melestarikan budaya, setiap satu tahun sekali diadakan pemilihan Cak & Ning Surabaya. Cak & Ning Surabaya dan para finalis terpilih merupakan duta wisata dan ikon generasi muda kota Surabaya.
Setiap setahun sekali diadakan
Festival Cak Durasim (FCD), yakni sebuah festival seni untuk melestarikan budaya Surabaya dan Jawa Timur pada umumnya. Festival Cak Durasim ini biasanya diadakan di Gedung Cak Durasim, Surabaya. Selain itu ada juga Festival Seni Surabaya (FSS) yang mengangkat segala macam bentuk kesenian misalnya teater, tari, musik, seminar sastra, pameran lukisan. pengisi acara biasanya selain dari kelompok seni di surabaya juga berasal dari luar surabaya. diramaikan pula pemutaran film layar tancap, pameran kaos oblong dan lain sebagainya. diadakan setiap satu tahun sekali di bulan juni bertempat di Balai Pemuda
[sunting]Perguruan tinggi negeri
[sunting]Perguruan tinggi swasta
Surabaya merupakan pusat transportasi transportasi darat di bagian timur Pulau Jawa, yakni pertemuan dari sejumlah jalan raya yang menghubungkan Surabaya dengan kota-kota lainnya. Jalan tol termasuk ruas Surabaya-Gresik, Surabaya-Waru-Gempol, dan Waru-Bandara Juanda. Saat ini telah dikaji rencana pembangunan jalan tol dalam kota Lintas Tengah dan Lintas Timur untuk mengurangi kemacetan. Jalan tol yang akan segera dibangun adalah Surabaya-Mojokerto-Kertosono.
Terminal Bus Purabaya atau lebih populer dengan nama
Terminal Bungurasih, merupakan terminal bus tersibuk di
Indonesia (dengan jumlah penumpang hingga 120.000 per hari), dan terminal bus terbesar di
Asia Tenggara. Terminal ini berada di luar perbatasan Kota Surabaya dengan Kecamatan Waru, Sidoarjo. Terminal ini melayani rute jarak dekat, menengah, dan jauh (AKAP).
Terminal Bus Tambak (Osowilangun) melayani angkutan jarak dekat dan menengah lintas utara hingga ke Semarang.
Kota Surabaya dihubungkan dengan sejumlah kota-kota di Pulau Jawa melalui jalur kereta api. Surabaya memiliki 4 stasiun kereta api besar:
Wonokromo,
Gubeng,
Surabaya Kota,
Stasiun Pasar Turi. Stasiun Pasar Turi melayani jalur kereta api bagian utara Pulau Jawa dengan jurusan
Surabaya-
Semarang-
Pekalongan-
Tegal-
Cirebon-
Jakarta (Gumarang, Sembrani,
Argo Anggrek), Jalur kereta api termasuk jurusan Surabaya-Malang-Blitar (
Penataran), Surabaya-Kertosono-Blitar (
Dhoho), Surabaya-Bojonegoro-Cepu (KRD),
Surabaya Gubeng-
Jember-Banyuwangi (
Mutiara Timur), Jember-Surabaya-
Yogyakarta-Purwokerto (Logawa), Banyuwangi-Yogyakarta (Sritanjung),
Surabaya Gubeng-
Kiaracondong (Pasundan),Surabaya-
Lempuyangan-Jakarta (GBMS), Surabaya-
Semarang Poncol-
JAKK (Kertajaya) dan kereta rel diesel
SAKK-Porong (Komuter). Nama-nama kereta tersebut merupakan kereta kelas ekonomi ( Kawula Alit )
Bandara ini memiliki panjang landasan 3000 meter. Bandara Juanda yang baru memiliki luas sebesar 51.500 m², atau sekitar dua kali lipat dibanding terminal lama yang hanya 28.088 m². Bandara baru ini juga dilengkapi dengan fasilitas lahan parkir seluas 28.900 m² yang mampu menampung lebih dari 3.000 kendaraan. Bandara ini diperkirakan mampu menampung 6 juta hingga 8 juta penumpang per tahun dan 120.000 ton kargo/tahun.
Bandara yang baru ini memiliki 11 airbridge atau garbarata. Bandara Juanda yang baru sudah dioperasikan mulai dari tanggal 07 November 2006, walaupun baru diresmikan pada tanggal 15 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Bandara Juanda baru terdiri dari tiga lantai.
Terminal Baru dibagi menjadi dua terminal: Terminal A atau Terminal Internasional dan Terminal B atau Terminal Domestik. Maskapai penerbangan Garuda Indonesia domestik menggunakan Terminal A sebagai terminal keberangkatan domestik mereka, sedangkan Terminal B sebagai terminal kedatangan domestik mereka. Semua penerbangan internasional Garuda Indonesia tetap terbang atau mendarat dari Terminal A.
Kebanyakan penerbangan di terminal baru ini sudah menggunakan garbarata/belalai gajah, tetapi tetap ada yang masih menggunakan tangga, terutama bagi pesawat-pesawat domestik.
Bus DAMRI disediakan oleh pemerintah setempat yang dapat mengantarkan penumpang ke Terminal Purabaya/Bungurasih dengan biaya Rp 15.000,-. Pada bulan November 2006, bertepatan dengan pembukaan bandara baru, sistem transportasi bus baru tersebut mulai dioperasikan.
[sunting]Angkutan dalam kota dan regional
Angkutan dalam kota dilayani oleh
taksi,
bus kota (AC/Non AC),
angkutan kota (lebih dikenal dengan sebutan
Bemo),
angguna (seperti taksi namun tanpa AC, dan memiliki bentuk khas), dan
becak (meski kini semakin dibatasi penggunaannya). Surabaya memiliki sejumlah terminal dalam kota, antara lain Joyoboyo, Bratang, dan Jembatan Merah.
Untuk angkutan skala regional, terdapat
Kereta Komuter yang menghubungkan Surabaya-Sidoarjo-Porong, Surabaya-Lamongan, Surabaya-Mojokerto dan tengah dipersiapkan jalur lintas dalam kota Benowo - Kalimas (Perak) - Waru
Dan juga akan direncanakan pembangunan monorel seperti yang sedang dikembangkan di Jakarta. Pembangunan monorel Surabaya akan mengikuti jalur Ujung (Perak)-Bundaran Waru.
Dalam waktu dekat segera direalisasikan jalur busway koridor Utara - selatan dan timur - barat sebagai model transportasi modern
[sunting]Pemerintah Kota Surabaya
[sunting]Wali Kota Surabaya
Wali kota Surabaya yang pertama pada masa Indonesia merdeka adalah Doel Arwono (1950-1952), dikenal dengan panggilan Cak Doel sebelum menjabat wali kota ia menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Timur.
[10] Wali kota Surabaya saat ini adalah
Tri Rismaharini yang diusung oleh PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan).
[sunting]Pembagian administratif
Kota Surabaya terdiri atas 31
kecamatan[11]. Berikut adalah daftar kecamatan di Surabaya yang dibagi dalam 5 wilayah:
[sunting]Tempat menarik
Beberapa kawasan menarik di Surabaya antara lain:
- Kawasan minat khusus: Ampel (wisata religi), Taman Budaya Cak Durasim, Kya Kya Surabaya di kawasan Kembang Jepun, G-Walk, dan Pantai Kenjeran.
- Taman: Bungkul dan Bratang.
- Monumen dan museum: Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, Museum Mpu Tantular, Museum House of Sampoerna, Patung Mayangkara, Monumen Bambu Runcing, Monumen Jales Veva Jaya Mahe, Museum 45, Patung Karapan Sapi, Monumen Bhayangkara.
- Bangunan bersejarah dan cagar budaya: Grahadi, Balai Kota Surabaya, Balai Pemuda, Internatio, Jembatan Merah, Kantor Gubernur Jawa Timur, Monumen Kapal Selam, Hotel Majapahit Mandarin Oriental, Pelabuhan Kalimas, Kantor Pelni, Gedung PTPN XXII, Gedung Bank Niaga, Gedung PT Artho Ageng Energi, Hotel Ibis Surabaya.
- Atraksi: Kebun Binatang Surabaya
- Tempat permandian : Darmo Grand, kolam renang manyar, Kolam renang Marina, Ciputra Water Park.
- Convention hall: Balai Sahabat, Balai Pemuda, Plaza Tunjungan, Garnizun, Gedung Nasional, Gita Tamtama, Gramedia Expo, Indosat, Maranatha, Maspion Convention Center, PDAM, Ruang Serbaguna Bank, Surabaya Mall, World Trading Center, Balai KB, Gedung Unair, Gedung Wanita, Gedung IDI, Gedung Serbaguna STE, Graha ITS, Kristus Raja, Tri Buana Tungga, DPD Golkar Jatim, Gedung Depag, Wisma Sier, Convention Hall Kepu, Gedung DHD 45, Grand City.
- Pusat perbelanjaan:
- Mall: Tunjungan Plaza, Atom Mall, Surabaya Town Square, Grand City Mall, Mal Galaxy, Surabaya Plaza (Delta Plaza), Pakuwon Trade Center, Supermal Pakuwon Indah, Royal Plaza, Golden City Mall, Plaza Marina, Jembatan Merah Plaza, City of Tomorrow, Empire Palace, WTC, Darmo Trade Center, Pusat Grosir Surabaya, Lenmarc Mall, Central Point, East Coast Center, Kapas Krampung Plaza, JS Plaza, BG Junction, Hi Tech Mall, Tunjungan Electronic Center, Maspion Square, ITC Surabaya, Dupak Grosir, Mangga Dua Center, Ciputra World.
- Modern: Sinar Supermarket 24 jam, Sinar Jemursari, Carrefour Golden City, Carrefour BG Junction, Carrefour Center Point, Carrefour Rungkut, Carrefour Ahmad Yani, Makro Tandes, Makro Waru, Giant Maspion Square, Giant Mayjend Sungkono, Giant Mulyosari, Giant Wiyung, Hi-Tech Mall (pusat komputer), Tunjungan Electronic Center, World Trade Center (pusat ponsel), Jembatan Merah Plaza (JMP) dan Pusat Grosir Surabaya (PGS).
- Tradisional: Pasar Atom, Pasar Turi, Pasar Wonokromo, Pasar Tambah Rejo Baru, Pasar Genteng, Pasar Kapasan, Pasar Pucang, Pasar Blauran.
- Landmark : Patung Suro & Boyo, Jembatan Suramadu
Surabaya memiliki puluhan radio, di antaranya:
Suara Surabaya | FM 100.0 | |
Prambors | FM 89.3 | |
Radio Giga | FM 99.6 | |
Hard Rock FM | FM 89.7 | |
ColorsRadio | FM 87.7 | |
Istara | FM 101.10 | |
Radio Suzana | FM 91.30 | |
myRadio | FM 94.4 | |
Radio Kota | FM 88.10 | |
Metro Female | FM 88.50 | |
JT | FM 88.9 | |
Media | FM 90.10 | |
RRI Pro2 | FM 95.2 | |
Sonora | FM 98.0 | |
RRI | FM 99.2 | |
Cakrawala | FM 101.50 | |
Wijaya | FM 103.5 | |
JJ | FM 105.9 | |
EBS | FM 105.9 | |
DJFM | FM 94.8 | |
Mercury | FM 96.0 | |
Trijaya FM | FM 104.7 | |
Global FM | FM 90.90 | |
MTB FM | FM 102.7 | |
MDC FM | FM 100.5 | |
B-FM | FM 92.90 | |
Pas FM | FM 104,3 | http://pasfm.com/ |
Nama | Frekuensi | Situs |
- Surat kabar: Jawa Pos, Radar Surabaya, Memorandum, Indonesia Daily News, Surabaya Post, Surabaya Pagi, Harian Pagi SURYA
- Majalah: Mentari (majalah anak-anak), VENUS (majalah wanita tren dan gaya hidup metroplis), Jayabaya (majalah berbahasa Jawa),Panyebar Semangat (majalah berbahasa Jawa), Liberty, Darmo Insight (Majalah Gratis paling eksis), Al Mursyid,Majalah FUN (Majalah ber Bahasa Inggris untuk anak), Majalah AYO (Majalah Anak-anak), Muzakki,Al-Falah,NURUL HAYAT(majalah komunikasi antar pembayar zakat, DOGFans News (media untuk penggemar dan pebisnis anjing)
- Tabloid: Tabloid Nyata (gaya hidup), Tabloid Bunda (keluarga), Tabloid Ototrend (otomotif), Tabloid Ultima (game), Tabloid Agrobis(pertanian), Tabloid Komputek (komputer), Tabloid Gugat (politik), Tabloid Posmo (mistis), Tabloid Nurani (religius-Islam), Tabloid Gloria(religius-Kristen), Tabloid KISAH NYATA, Tabloid HOBIKU (tanaman hias), Tabloid GARDENIA (tanaman hias), Tabloid Top Phone (bursa handphone), Tabloid Probiz (properti bisnis)
Surabaya memiliki sejumlah makanan khas, diantaranya:
[sunting]Musik dan Hiburan
Surabaya banyak melahirkan penyanyi dan grup musik besar di tanah air. Sejumlah grup musik besar yang dibentuk di Surabaya antara lain
Dewa 19,
Padi,
Tic Band, dan
Boomerang. Penyanyi kelahiran Surabaya antara lain:
Maia "Ratu",
Ita Purnamasari, dan
Joshua. Grup lawak
Srimulat juga didirikan di Surabaya, para pelawaknya telah populer di Jawa Timur selama puluhan tahun sebelum akhirnya pindah ke Jakarta.
Lokalisasi terbesar di Asia Tenggara(dalam arti luas wilayah dan jumlah pekerja seks komersial) juga terdapat di Kota Surabaya tepatnya di daerah yang dikenal dengan nama
Gang Dolly[sunting]Tokoh Surabaya
Tokoh-tokoh nasional yang dilahirkan di Surabaya adalah:
- HOS Tjokroaminoto, tokoh pergerakan nasional dan pemimpin organisasi Sarekat Islam
- KH Mas Mansur, mantan pemimpin Muhammadiyah
- Roeslan Abdulgani, sejarawan nasional, mantan wartawan, dan mantan Menteri Luar Negeri RI
- Bung Tomo, dengan nama asli Soetomo adalah orator yang membangkitkan semangat perjuangan Arek Suroboyo melawan tentara pendudukan Sekutu
- Rudy Hartono, mantan pebulutangkis nasional, juara 8 kali All England, 7 kali diantaranya berturut-turut
- Alan Budikusuma, mantan pebulutangkis nasional peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992
- Cak Kartolo Cs, Legenda hidup Seniman Ludruk Surabaya.
- Ir. Soekarno, Presiden Pertama Indonesia.
[sunting]Klub Olahraga
- JGA Parrot; "Who Killed Brigadier Mallaby"; 1976; Indonesia Magazine, July 1976 hal. 91; Cornell University.